“Empat Tahun adalah Kacabenggala”

Oleh : Nuurun Nahdiyyah KY, S.Pd.M.Pd.I

MTsN 1 Ponorogo sebagai madrasah tertua di Ponorogo, mengalami perubahan dari sistem dan pola dimulai dari nama PGA Ronggowarsito  yang terletak di kompleks Masjid Jami’ Tegalsari Jetis pada tahun 1964, yang kemudian pada tahun 1968 mengalami penegerian berubah nama menjadi PGAN 6 tahun yang kemudian letaknya bergeser di Karanggebang Jetis. Selang dua tahun PGAN 6 tahun berubah lagi menjadi PGAN 4 tahun dan kemudian tahun 1979 relokasi ke desa Josari Jetis berubah nama menjadi MTsN Jetis Ponorogo. Nama MTsN Jetis sebagai salah satu madrasah pilihan masyarakat Ponorogo wilayah selatan. Nama Jetis adalah nama yang melekat dan sebagian masyarakat mengasumsikan madrasah ini adalah madrasah untuk wilayah selatan yang dimiliki oleh Kecamatan Jetis. KMA no 673 tahun 2016 menandai satu perubahan besar yang berakibat kuat pada Brand Madrasah. Nama yang sebelumnya adalah MTSN Jetis berubah sesuai nomenklatur baru bernama MTsN 1Ponorogo. Ada pergeseran image yang  yang sebelumnya madrasah ini adalah secara teritorial hanya untuk wilayah selatan saja dan dimiliki oleh Kecamatan Jetis, maka berubah bahwa madrasah ini adalah Madrasah tertua yang dimiliki oleh Kemenag Ponorogo juga Kabupaten Ponorogo sebelum lahirnya lima Madrasah lain. Dari dinamika pergeseran sistem, kewilayahan kita bisa melihat dengan jelas secara kesejarahan bahwa MTsN 1 Ponorogo adalah madrasah yang besar dan didirikan oleh masyarakat yang dipusatkan di kompleks Masjid Jami’ tegalsari Jetis. Ada ghiroh yang cukup kuat dari masyarakat untuk sebuah keinginan membangun peradaban yang religius dan berkeadaban serta memiliki keunggulan.

Penulis yang saat ini berkedudukan sebagai kepala madrasah sengaja menulis kembali perjalanan historis Lembaga ini, untuk memberikan flash back yang tegas, bahwa madrasah ini sesungguhnya dimulai dari masyarakat dan harus kembali memberikan layanan terbaik untuk masyarakat.

Tahun 2016 tepatnya bulan Maret,  awal saya menjejakkan kaki di madrasah ini. Melanjutkan perjalanan panjang para pendahulu, yang merupakan tokoh – tokoh hebat Ponorogo yang keringatnnya pernah menetes membangun sejarah besar Madrasah tercinta ini. Hadir di tengah – tengah tantangan globalisasi, bonus demografi dan degradasi moral yang semakin meruncing bukanlah hal yang mudah. Berbekal kecintaan yang telah terpatri pada Madrasah, dan berharap penuh pada Ridha Allah semua akan mudah dilalui. Tahun pertama jumlah peserta didik adalah 725 orang. Peserta purnawiyata yang saya kukuhkan di tahun 2016 sejumlah 164 siswa lulus ditahun pertama. Kebutuhan zaman mendorong kuat seluruh civitas untuk segera bangkit dan melakukan perubahan besar dengan cepat, terutama adalah memberikan layanan terbaik kepada seluruh peserta didik sebagai ujung tombak Bangsa di masa yang akan datang.  Dengan pendekatan Total Quality Manajement, segalanya dimulai untuk sebuah perubahan, dengan tidak meninggalkan keunggulan madrasah yang sebelumnya sudah melekat. Hal – hal tersebut anatara lain, merubah tatanan Struktur Organisasi Madrasah sebagai poros Perubahan, yang sebelumnya belum banyak bidang yang mememnuhi kebutuhan layanan, kita tambahkan, Anatara lain Litbang Pengajaran, Litbang Evalusasi, Litbang PKG PKB, Litbang Kesiswaan dan penambahan ekstrakuler  yang semula hanya 12 cabang ekstra menjadi 20 cabang ekstra. Hal dilakukan untuk memenuhi dan sebagi wujud komitmen memberikan ruang potensi bagi anak yang memiliki intelegency berbeda – beda dan cukup kompleks. Penambahan itu antara lain, ekstra Robotik, ekstra Hadrah, Muhadharah, Ekstra Kaligrafi, KIR, Esktra Batik, dalam hal akademi ada BIO (Bimbingan Intensif Olimpiade), dan Ekstra Jurnalistik. Penambahan delapan cabang ini diharapkan akan memberikan ruang lebih luas kepada seluruh peserta didik sehingga secara tidak langsung akan meningkatkan daya saing dan prestasi madrasah. Banyak prestasi membanggakan yang diperoleh Madrasah yang sebelumnya belum pernah di capai, adalah Juara II Lomba KIR tingkat Nasional yang di selenggarakan oleh UNS. Di tahun yang sama satu – satunya wakil madrasah maju ke tingkat Jawa Timur untuk OSN yang hampir 98% perwakilannya adalah dari sekolah, dan setiap tahunnya MTsN 1 Ponorogo selalu mewakili madrasah ke Tingkat Jawa Timur untuk sebuah ajang di bidang akademik yaitu KSM. Ini tak lepas dari sebuah proses panjang, konsisten dan berkualitas dibangun bersama dari mulai guru maupun siswanya secara bersama – sama. Sebagai sebuah wujud komitmen Kepala Madrasah memberanikan diri di tahun 2016 diajukan oleh Kementerian Agama Kabupaten Ponorogo mengikuti Lomba Kepala Berprestasi tingkat Jawa timur dan Alhamdulillah memperoleh penghargaan sebagai “the best Five” Kepala Madrasah se Jwa Timur. Ini menjadi satu motivasi kepala madrasah untuk mendorong seluruh pendidik dan tenaga kependidikan untuk juga mengoptimalkan potensinya dengan juga mengukur diri. Prestasi hanyalah Bonus, tapi itu penting sebagai upaya mengukur diri. Disusul seyahun kemudian satu Guru lolos sebagai Penulis Nasional Matematika atas nama Widodo Setiawan dan Mapel IPS atas nama Retno Mintarsih. Seperti Virus hal positif menjadi kekuatan bagi keluarga besar untuk terus berbuat, berproses dan malakukan yang terbaik. Capaian prestasi tak hanya diperoleh peserta didik, tapi para pendidik sudah tidak canggung lagi untuk memulai. Tahun 2019 sebagai tahun prestasi untuk pendidik bagi MTsN 1 Ponorogo, di mulai dari dua gurunya Siti Maryam Juara III Best Practice mapel IPA dan Retno Mintarsih Best Practice pada mapel IPS  Harapan III tingkat Nasional. Di lanjutkan setelah itu satu guru BK atas nama Yulik Prabawati sebagai juara Harapan II tingkat Jawa Timur dalam hal Humaniora, dan ditutup di akhir tahun sebagai Juara III lomba Inovasi Pengelolan Madrasah, Kategori Madrasah Inovatif tingkat Propinsi Jawa Timur, dalam presentasi yang dilakukan oleh Kepala Madrasah dengan Judul, Penngkatan Mutu Lulusan Madrasah dengan strategi “Zero defect”.

Tahun 2020 hadirnya pandemi covid-19 tidak menyurutkan upaya madrasah untuk terus memberikan yang terbaik. Program tetap harus terus dilanjutkan meskipun tidak lagi maksimal, karena tidak boleh lagi melakukan pembelajaran tatap muka. Namun situasi ini justru menjadi stimulasi bagi seluruh pendidik, untuk menunjukkan kekuatannya. Ada 49 karya media pembelajaran berupa video pembelajaran dibuat oleh guru mapael bekerja sama dengan Tim IT yang bisa digunakan peserta didik untuk membantu belajar di rumah.  Di waktu yang sama satu guru atas nama Muh Khoiruddin Lolos sebagai penulis Ujian Nasional mapel SKI. Dan ditutup pada bulan Juli 2020 masuk tahun ajaran baru, Kepala Madrasah memperoleh Pengharagaan dari kementerian Agama Kabupaten Ponorogo sebagai Agen Perubahan dan Pegawai Teladan Kategori Pejabat. Tepat di Penghujung tahun 2020 komitmen Madrasah Risset dibuktikan dengan lolosnya peserta didik terbaik dalam LKTI dan Myres tingkat Nasional.

Madrasah unggul adalah madrasah yang mampu mengelola dengan baik sumber daya manusianya, dan mampu memberikan jawaban yang tegas atas setiap tantangan globalisasi serta memiliki ukuran yang jelas dalam memberikan layanan terhadap masyarakat. Kemitraan atau kerjasama dilakukan dan terus ditingkatkan sebagai upaya mendorong kepercayaan publik, Penguatan Sarana Prasarana terus dilakukan tanpa henti, Pemenuhan kebutuhan potensi peserta didik terjawab dalam tiga program kelas Unggulan,   antara lain program akademik, program tahfidz dan program Olahraga, dengan tidak mengabaikan 60% kelas Reguler sebagai madrasah yang dilayani sama dengan mengutamakan kualitas. Tahun 2016 – 2020 mendedikasikan diri sebagai madrasah unggul, memprioritaskan digitalisasi sebagai wujud jawaban atas kebutuhan era digital, dan Madrasah Risset dengan banyak karya penelitan yang dilakukan oleh guru berupa PTK, Kepala madrasah berupa PTM, dan karya siswa dalam Karya Ilmiah Remaja. Tahun 2020 – 2024 dimulai dari adanya program kelas tahfidz yang akan menjadi embrio sebagai Madrasah Boarding School”, dengan tetap mempertahankan ciri khas  madrasah sebagai pencetak ilmuwan – ilmuwan masa depan sebagai Madrasah Risset dan Madrasah Literasi. Cita – cita tertinggi Madrasah ini adalah mampu menjadi Madrasah with character based learning dari ruang inilah peradaban sebuah Bangsa sedang dimulai.

Ucapan terimakasih kepada seluruh Masyarakat atas suport dan dukungannya, seluruh stake holdier, Kementerian agama dan Komite, Forum Paguyuban wali murid MTsN 1 Ponorogo, tidak lupa penghargaan setinggi – tingginya kepada seluruh peserta didik, para alumni yang sudah menunjukkan peran terbaiknya sebagai Khalifatullah fil ‘arld sebagai akademisi, sebagai birokrat, dan peran profesional lainnya, Bapak Ibu Guru Karyawan yang tak pernah berhenti mencintai lembaga ini, dan menyadari sepenuhya bahwa pilihan terbaik adalah menjadi bagian penting atas sebuah peradaban.