PENINGKATAN MUTU GURU/KARYAWAN, MTSN 1 PONOROGO GELAR WORKSHOP PENGEMBANGAN MADRASAH BERBASIS RISET DAN RAMAH ANAK SECARA DARING

Ponorogo – Sebagai salah satu cara memutus rantai penyebaran virus Covid-19 di Indonesia yang terus mengalami lonjakan dalam beberapa waktu terakhir,  Presiden Joko Widodo mengumumkan penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Jawa-Bali berlaku mulai 3-20 Juli 2021 pada (02/07/2021). Maka, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Ponorogo mengadakan rakor bersama pada Sabtu (03/07/2021) yang menetapkan hasilnya bahwa seluruh kantor non-essential harus memberlakukan Work From Home ( WFH ) 100%, tak ubahnya seluruh madrasah dilingkungan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Ponorogo.

Penguatan Kelembagaan dan Peningkatan Kualitas Pendidikan ditingkat Madrasah merupakan salah satu upaya peningkatan mutu kelembagaan dan profesionalitas tenaga pendidik dan kependidikan dilingkungan Kantor Kementerian Agama yang harus terus dilaksanakan secara konsisten, terutama dimasa pandemi Covid-19 seperti saat ini.

Berkaca dari hal itu, MTsN 1 Ponorogo menggelar workshop pengembangan madrasah berbasis riset dan ramah anak secara virtual melalui aplikasi zoom meeting pada Senin (05/07/2021) dan berakhir pada Selasa (06/07/2021).

“Selamat dan sukses atas terselenggaranya workshop pengembangan madrasah ini, saya sangat mengapresiasi kegiatan yang saya rasa sangat penting ini.” Tutur Syaikhul Hadi, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Ponorogo.

Workshop yang digelar secara virtual tersebut menghadirkan pemateri-pemateri luar biasa diantaranya Perencana Kementerian Agama Kabupaten Ponorogo, Drs. Muhtar Yusuf yang memberikan materi mengenai Penyusunan Program/LPJ. Selain itu, madrasah ini juga menghadirkan Kepala MAN 2 Kota Kediri, Drs. Nursalim, M.Pd.I, pelopor madrasah riset Nasional. Dan menutup seluruh acara, kebijakan madrasah ramah anak diisi oleh Walida Asitasari, sebagai salah satu tim Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak yang juga dari dosen IAIN Ponorogo mengisi tentang bagaimana kultur madrasah ramah anak.

“Kegiatan workshop inovasi pengembangan Madrasah berbasis riset dan ramah anak yang kita laksanakan kemarin, berorientasi untuk mengokohkan komitmen kelembagaan terkait dengan membangun budaya riset di madrasah dan juga ramah anak.  di mana madrasah riset ini, sudah ditetapkan oleh Dirjen pendis pada bulan Desember tahun 2020 sebagai madrasah riset berdiri sejajar dengan 800 Madrasah riset se-indonesia .” Ungkap Nuurun Nahdiyyah, kepala MTsN 1 Ponorogo. Saat ditanya mengenai harapan, beliau berharap workshop ini mampu menjadi charge. “Harapannya tentu saja ya, mampu menjadi charge energi untuk seluruh komponen warga madrasah sehingga 4 tahun kedepan madrasah ini ini bisa bersama-sama menunjukkan lembaga yang mampu berdaya saing dalam hal riset dan membumikan madrasah yang nyaman memberikan keamanan kepada seluruh peserta didik dan bisa mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki peserta didik dengan lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya karena madrasah sudah dikembangkan atas dasar berbasis madrasah ramah anak.” Nuurun Nahdiyyah dalam rilisnya kepada tim infokom matsapo.